bukan jalanku
Kini Tara hampir sampai di rumah ibu Mimin, disana
Tara akan menemui teman-temannya yang sedang berbunga-bunga karena izajahnya. sebelum
tara masuk ke pelataran rumah ibu mimin, kini ia sedikit mengendap di samping
tembok menyelidik keadaan di rumah ibu mimin, ia terus memerhatikan beberapa
temannya yang sedari tadi telah duduk, dan ngobrol dengan beberapa teman yang
lain yang baru datang ke sana. Tara masih belum siap menghampiri teman-temannya
itu, ia masih bingung dengan jawaban yang pasti akan ditanyakan mereka padanya.
Mengenai akan kemanakah ia melanjutkan
sekolahnya seusai SD ini. Untungnya tidak seorangpun yang mengetahui
keberadaannya sekarang, ia masih mengendap di samping tembok rumah ibu mimin
yang masih belum terkena smen, lantaran Tara datang dari arah belakng melewati
sawah dengan berjalan kaki. Semua kawannya datang dari arah depan rumah bi
mimin, hampir semua yang datang kerumah itu di antar orang tunya yang ikut
riang dengan kelulusan anak-anaknya. Ada beberapa kawannya juga yang kini
terlihat ceria dengan sepeda barunya. Tara tau itu adalah hadiah dari mereka
para orang tua yang merasakan perjuangan anaknya belajar. Untuk itu wajar
ketika moment ini di pergunakan untuk memberikan hadiah terbaik untuk anaknya.
SMP telah didepan mata mereka, Tapi tara masih beruntung mengintip di sisi
dinding tembok itu. Tak seorangpun yang berjalan kaki melintasi pesawahan. Hanya
tara dan persembunyiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar