Rabu, 04 Juli 2012
pemalas
Pagi ini semuanya terasa mendesak apakah karena aku yang sangat malas menyambut pagi-pagi sebelum pagi ini, tapi pikiran egoin ini mengatakan bahwa semua ini terasa mendesak karena kemalasan Penguji proposal saya, yang saya rasakan mereka selalu mengundur-ngundur waktu untuk menandatangani sedikit kerja yang akan membuat kegembiraan yang tak terhingga buatku, itu rasanya sangat sulit sekali. Hingga akhirnya kini lengkap sudah pada hari yang bersamaan banyak pula pekerjaan yang harus di selesaikan dan yang pasti ini membuatku lumayan lelah, lelah karena aku bukan hanya menjadi seorang mahasiswa, melainkan pekerja untuk menari keridhoan adanya aku di dalam kelas, intinya aku membiayai kuliahku dengan bekerja serabutan, karena niat yang sangat besar semua kendala akan aku hadapi tak terkecuali kemalasan para penguji-penguji itu. Setelah aku melihat dengan hembusan nafas agak lelah ke atas sebuah jam dinding ternyata menunjukan pukul 08.34. terkejut karena sudah hampir siang dan aku harus segera bertemu dengan seorang pemalas itu, aku dan dosen itu janjian di kampus sekitar jam 9, namun dari lokasi aku saat ini lumayan cukup jauh untuk menjangkau kamus, di perkirakan membutuhkan waktu satu jam untuk bisa ke kampus, langit jingga menambah tegar perasaan ini, aku berjalan menyusuri telotoar jalan dengan sangat cepat, banyak sekali aktivitas manusia di pagi ini, sehingga aku berpikir, "Ada gak yang satu tujuan dengan aku." itu lamunan berharap bukan seperti biasanya, biasanya aku berjalan kaki dengan sangat tenang tanpa memikirkan sesuatu, lain dengan kali ini aku lebih ketakutan memikirkan bagaimana kalau dosen itu datang lagi penyakit malasnya sehingga tidak bisa menemuiku dan membimbingku untuk satu tandatangan. saya pandangi semua kendaraan yang melintas searah dengan ku, siapa tau ada salah satu sahabat aku yang akan sama-sama berangkat menuju kampus. Namun hasilnya sia-sia dan aku harus mempercepat langkah ini mungkin berlari akan lebih pas, aku yakin pembmbing ku sudah menunggu dan merasa kesal menunggu datangnya aku, semakin memikirkan kemalasanku hingga aku terlambat aku semakin ketakutan kalau-kalau setibanya aku datang di kampus pembimbing yang kini janjian dengan aku sudah tidak ada. aduh bagaina caranya yah mana masih jauh?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar