Terkapar di ujung tebing
Mungkin ini jawaban kekalahan,
tapi apakah benar keadaannya.
Aku lunglai berarti kalah?.
Tidak! ini hanya debu yang beterbangan
akan ku ambil kembali dengan ukiran lebih indah.
Walau harus menahan setiap terjanggan dari badai kehidupan,
semangat ini telah terpatri membentuk gunukan energi.
Tunggu saja, walau gundah masih bersemayan,
namun ini cuma sementara waktu.
Sebentar lagi debu akan ada dalam genggaman,
tinggal menunggu setetes hujan, maka bersatulah,
lalu aku endapkan maka membatulah.
Walai nanti aku lepas dari genggaman,
batu itu akan tetap diam tak sedikitpun takut akan badai.
Kini aku menyimpannya di ujung tebing,
dan melilitkan sebait harapan baru dari kokohnya.
Berbahaya sudah pastinya! namun karnanya pula,
harapan baru akan terbit.
ERHA JUNA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar