Sabtu, 17 Mei 2014

Laguna " Untuk Yang Tenggelam "

Dibalik hangatnya mentari dan riangnya mereka saat menikmati pantai.
Ada sesosok jiwa yang kosong, wajahnya bermandi peluh. Dipelataran gundah ia membaringkan perasaanya, sejak pilu semakin akrab membelit hatinya.
Karna tiga tahun yang lalu jasadnya resmi dilupakan. jiwanya menangis dan membara menyimpan sesal.
Lirih tenggelam di laut tempat mereka menunggu senja, jiwa mereka riang walau bercampur mitos diluar nalar mereka. Mungkin hanya ia dan ombak di lautan yang menyimpan kunci dari ribuan pertanyaan mereka.
Kini disuatu sore ia terpaksa mengenang kisah. Duduk di batu mengilhami napas pantai. matanya menghujam senja yang hampir kabur, dan karna keindahannya ia semakin terlupakan. Pantai "Laguna" itu nama tempat nan indah dikala matahari hendak tenggelam. Desir ombak membalut sorot anggun mereka yang terombang ambing. Sepertinya ia kini ingin berteriak dan meminta pertolongan pada mereka.
Berlari mengejar asa yang terpendam. memohon dengan segala kebosanan. Meminta dengan semua kepastian, kepastian ia takan mendapatkan jawaban dari siapapun. Senja berlalu.

Mereka hampir kembali mengosongkan pandangan membuatnya semakin terpenjara kesendirian.
 Ia menangis karena tepat seperti suasana kini
 ditengah indah kini
 didalam sepi kini.
Ia tak lagi menjadi mereka.

2 komentar: