ini bukan pagi yang seakan membawa hujan seolah memperhatikan tanah yang mungkin semakin kering, melainkan hujaman Pertir semakin keras dan tajam menyambut bangun pagi ini, seolah semesta mengamuk keseluruhan karena adanya ketidak puasan akan penciteraan diri semesta yang sejatinya di rawat penghuninya kini semua itu hanyalah semu, penghuninya hanyalah makluk pengrusak yang sangat serakah dan tidak pernah memikirkan kesakitan alam yang kini mulai menampakan rasa itu, yah gunung mulai meninggi menangkis semua angin seakan menghalangi laju burung, bahkan burung yang di buat manusia.
air mengeras bagai Es, dan seakan ingin membenturkan sisian laut dengan glombang yang sangat besar yang di sebabkan retaknya es tersebut, perhatikan semua itu kini nyata dan sangat nampak di kehidupan sehari-hari kita. tidak perlu bertanya dosa apa yangkita perbuat? sehingga alam membenci kita. karena sesungguhnya kita telah menyadari kesalahan kita masing-masing, untuk itu ungkapkanlah jangan kita simpan di dalam memori gelap kita, mintalah ampun pada tuhan kita sang pencipta segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar