"Jangan," teriak si hitam.
"Mengapa aku ingin terjun ke air itu!"
Si botak memaksa untuk berenang walau tarikan tangan sihitam sempat beberapa kali menghalangi loncatanya, tangan si hitam meraih baju si botak dengan gelisahnya, si botak menoleh ke arah si hitam yang saat ini membuat kesal dirinya, ia mengayunkan tangannya beberapa kali memukuli tangan si hitam yang masih terkunci di kerah baju si botak. kini mereka berdua saling pandang dengan ganasnya perbedaan, antara kasihsayang seorang sahabat dengan kebencian yang mendalam karena masih belum mengerti mengapa si hitam menghalangi loncatannya. mereka berdua mulai berdirkusi tanpa suara dan hanya batinnyalah yang saling membentak.
"Sudah aku bilang lepaskan tanganku!," itu adalah kata-kata terahir si botak sebelum ia menjatuhkan tubuhnya ke air itu, setelah itu tubuhnya terbang menimpa air itu, si hitam berteriak dengan kerasnya mengiringi kepergian si botak ke air itu, kini si hitan semakin melamun sangat keras, sepertinya ada sesal yang menjalar di dadanya, si hitam bergegas membungkukan badannya yang sedang tegak berdiri, matanya mencari-cari apakan si botak selamat dari air itu. si hitam mulai gelisah karena sahabatnya si botak tidak muncul kembali kepermukaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar