Rabu, 27 Juni 2012

jalan

saya merasa ini adalah awal di mana pijakan demi pijakan telah di lalui dengan begitu teliti. rasanya ini memang jalan hidupku banyak sekali kebohongan yang di lakukan dalam meniti hidup. Apakah kebohongan bagian dari sistematika hidup?
atau hanya kesalahan yang selalu di lakukan manusia. lamunan saya sangat panjang.

Senin, 25 Juni 2012

misteri situ


            Awalnya tidak ada yang menarik dari cerita masyarakat mengenai tewasnya sepasang kekasih yang sedang berlibur di sebuah situ yang lumayan besar di daerah banten yang di namakan situ ci dangkal, namun lama kelamaan isu tersebut semakin hangat di bicarakan di kalangan masyarakat bahkan sampai di kalangan mahasiswa, dan begitu cepat sampai ke telinga gw lebih jelas menggelitik hati untuk mencari tau apa yang sesungguhnya terjadi hingga akhirnyaGw pun tertarik untuk menuliskan hal ini untuk cerita dalam novel yang sedang gw buat  dengan  mitos situ yang konon angker  dan di isi dengan makhluk yang sampai saat ini gw belum menemukan apa yang sebenarnya ada.
 Di sore yang indah niat gw untuk mencari kebenaran mengengenai informasi dari apa selintingan yang sedang  sentar di bicarakan masyarakat dari sekitar situ tersebut, di dorong oleh rasa penasaran yang begitu besar akhirnya gw pergi juga ke tempat tersebut dan melihat-lihat suasana di tempat tersebut dengan rasa penasaran yang semakin besar, gw perlahan masuk ke tempat tersebut dengan menikmati pemandangan yang lumayan menantang di karenakan banyak sekali bangunan – bangunan yang telah di hinggapi dedaunan yang pantas sekali rasanya jika ada sesuatu yang mengisinya selain manusia, sayangnya penyelidikan gw harus berakhir ketika HP berdering dan di jauh sana Bulan meminta antar tuk pergi ke tokok buku, dan gw pun pergi bersama bulan ke mana tempat yang telah di rencanakan , di perjalanan bulan bertanya .
Bulan : habis dari mana din?
Gw     : yah di kosan sajah tiduran `
Jawab gw meyakinkan agar tidak panjang menjelaskan,ban motor pun terus berputar mengiringi ocehan bulan yang kesana kemari gak jelas, tapi ada satu omongan yang mencuri perhatian gw dan menjadi perhatian gw, yaitu ketika dia menceritakan apa yang dia dengar dari teman sekelasnya mengenai cerita dari sebuah situ yang angker dan telah menelan korban
Gw : lan` memang benar apa yang kamu ceritakan ?
Bulan : mengenai situ itu yah?.. memang benar sih` katanya itu juga, ada sepasang kekasih yang sedang main di situ tersebut tapi tidak kelihatan pulang lagi.
Gw : lohh,kok bisa lan ? menyelidik
Bulan : katanya mereka adalah pendatang yang sedang liburan dari Jakarta ke tempat tersebut , lalu mereka menaiki perahu dayung berdua ke tengah situ tersebut , mungkin niatnya agar bisa berduaan sama pacarnya di tengah sana ,namun saking ke asikan mereka tidak ingat waktu yang semakin sore , malahan si pasangan prianya tersebut melompat dari perahu  untuk mandi di air tersebut hingga pacarnya ikut juga turun mandi karena tergoda oleh airnya yang sangat tenang dan tidak menakutkan seperti di laut yang berombak, dan dari sana katanya ada sesuatu yang menarik mereka berdua hingga mereka tidak muncul lagi ke permukaan dan setelah beberapa hari kemudia mayatnya di temukan terapung di sisi situ tersebut,!!(dengan jelas bulan menerangkan )
Gw : wahhhh, serem juga yah
            Hingga tidak terasa telah sampailah di toko buku ,bulanpun langsung nyerobot masuk ke toko buku tersebut mencari buku yang di perintahkan dosen untuk perbaikan nilai, memang aneh jaman sekarang perbaikan nilai bukannya suruh belajar kembali malah di perintahkan membeli sebuah buku , mungkin dengan di perintahkan membeli buku mahasiswa yang kurang nilainya bisa lebih rajin membaca buku, tapi tidak `hingga beberapa bulan buku yang biasa di beli atas intruksi dari dosen selalu tersusun rapi di rak buku yang jarang sekali di sentuh , bahkan ada juga dosen yang memerintahkan mahasiswanya membelikan oleh – oleh untuk dosen itu sendiri agar nilai bisa berubah, nah yang ini lebih aneh masa dengan kita memberikan sesuatu terhadap dosen kita kita bisa pintar, mmmmmmmmhhh, setelah lama mutar – muter membuntuti bulan mengelilingi toko buku gw terhenti dengan sebuah judul buku yang ter baring bi bawah lantai, dan buku tersebut berjudul  rahasia alam gaib, sekilas buku itu sangat setema dengan apa yang telah sentar di bicarakan oleh semua orang di sekitar gw bahkan bulan yang terkesan cuek dengan hal mistis pun ikut tau tentang kejadia menyeramkan di situ tersebut, hingga akhiranya gw pun membaca sedikit intisari dari kaper buku tersebut , bahwa sebetulnya makhluk halus itu ada dan sangat dekat dengan manusia, awalnya mata gw mengkerut ,kayaknya gw harus membeli bukunya agar punya referensi ketika mencari kebenaran yang ada di situ tersebut , namun apalah daya pas isi kantong gw lihat ternyata survey membuktikan keadaan uang gw waktu itu ada 3500rupiah, sedangkan buku itu harganya 57000..haruh …..
Tak apa lah gw berlanjut kepada jajaran buku yang lainya , lalu di toko buku gw bertemu dengan teman lama gw ,didi namanya dia adalah seorang wartawan Koran yang kebetulan sedang mencari buku di tempat yang sama
Didi : hay``` bro gimana kabar lho,,?
Gw : baik ,baik baik . eh ngomong - ngomong sedang apa nih?
Didi : caelllahhhh… gw kali yang harus nanya sama lho, tumben main ke tempat beginian , apa gak alergi lho sama buku buku yang ada di sini ??
Gw  : ahh biasa ajah , gw lagi nganter bulan kesini
Didi ,: bulan, siapa bulan ?
Gw : penerang hidup gw dia,..
Didi : owhhh.. sebetulnya gw punya topic menarik nih , tapi lo`gk bakalan tertarik !!
Gw : emangnye apa ?
Didi : soal mistis !!
            Gw pun langsung memotong pembicaraan didi,dengan cepat , dan tanpa bertanya apa mistik nya , gw langsung membisik ke si didi
Gw : dih dah jangan di lanjutin ,kalo bisa malam ini lo` ke kosan gw !!
Didi : wiihhhh , ada apa nih .. ok dah setelah dari sini gw ke kosan lo,
Gw : sip, nanti gw jelasin apa yang akan kita bahas malamini pokonya ini berkaitan dengan apa yang lo`cari,
            Bulan pun menghampiri kita berdua dan langsung ngajakin gw pulang karena sudah larut malam hingga akhirnya gw dan didi pun berpisah di tempat itu, sepanjang perjalanan otak gw terus berfikir tentang kejadian kejadian yang selalu gw ingat yaitu tentang hebohnya topik misteri yang sering terdengar di telinga gw baik tetangga, pacar , sahabat hingga si didi pun membahas hal yang hampir sama ,,kegelisahan hati pun berlanjut di kosan gw , dan sambil menunggu kedatangan didi, gw mencari beberapa buku yang senada dengan apa yang sedang gw pikirin ini , setelah semua koleksi buku gw acak – acak ternyata tidak di temukan juga buku tentang hal mistis itu, karena memang gw gak suka awalnya dengan cerita begituan ,bukan karena takut tapi rasanya gak banget deh di jaman yang modern ini membaca bacaan lampau kayak gtu, tapi semua pikiran itu kini runtuh  dangw malah lebih penasaran dengan apa yang akan terjadi nanti, sambil menggerutu di dalam hati gw ngomong `` apa benar yah yang di katakana kebanyakan orang tentang situ ci dangkal ini, apakah ini hanya fiktif belaka , untuk menakuti pengunjung, yang datang tempat itu,dan juga msyarakat  ?
            Setelah lama menunggu akhirnya didi pun datang sambil bertanya ada apa sebenarnya , lalu gw pun menjelaskan tujuan untuk mencari kebenaran  mengenai mitos di situ tersebut , dan didi pun setuju dikarenakan dia sedang mencari laporan untuk Koran terbitan terbaru nya ,akhirnya kitapun memutus kan besok untuk mulai penyelidiki akan kebenaran  cerita tadi, kopi dan satu bungkus rokok pun menemani percakapan gw dengan didi, disamping mempunyai topic yang sama memang gw sama dia sudah hampir beberapa bulan ini tidak pernah bertemu di karenakan kesibukan masing – masing, yah kalo dia sudah jelas menjadi seorang wartawan sebuah Koran di banten tapi gw masih tetep menjadi sang penghayal di kampus karena semua impian gw masih jauh terlihat ,,
Didi : sebentar din ` ada yang tlpon,
Gw : ya ,dah angkat  !
Didi : halo !!!!!!, hey (dengan girang) kemana aja loh ngilang begitu sajah …owhhhhh, kebetulan banget yah,tapi lo dari mana sajah beberapa tahun menghilang ?, dari mana lo dapet nomor hp gw?
            Bla bla bla bla bla didi bicara dengan seseorang di telpon , setelah selesai menerima telpon didi pun memberi kabar gembira ,bahwa besok akan datang teman wartawannya dari Jakarta , membantu penelitian misterius ini, gw pun senang karena akan banyak orang menemani rasa penasaran gw,
Serentak didi dan gw pun heran ko` masalah ini bisa sampai ke Jakarta segala yah, berartiini memang topic yang hangat untuk di bahas, memang gak nyangka gw sama didi sudah lama tidak betemu dan didi sama temannya di Jakarta pun sudah beberapa tahun ini gak saling memberi kabar hingga masalah yang sama menyatukan kita ber tiga untuk bisa berkumpul di kota yang sama , memang mengherankan tapi memang ini mungkin yang sudah di gariskan tuhan untuk kita ,
Gw : emang temen lo wartawan di?
Didi : yah dia temen gw dulu di Jakarta , dia orang pintar di dalam menulis , dan gw kira dia sudah keluar negri  karena dulu dia punya tulisan yang sangat bagus tapi belum selesai !
Gw : wah gw bisa dong belajar nulis sama dia!
Didi : pastinya , mungkin kisah situ ini akan di jadikan bahan tulisanya, karena buku yang belum selesai nya dulu menceritakan tentang misteri, lebih tepatnya horror gitu !
             Sambil tiduran hingga larut malam kita masih ngobrol asik , tanpa terasa kitapun mengantuk dan akhirnya tertidur, . dan paginya kita ber siap siap mempersiapkan apa saja yang akan di bawa , sambil menunggu teman didi yang dari Jakarta, gwpun berangkat ke rumah bulan untuk izin pergi ke situ tersebut, pas gw kembali ke kosan ternyata teman yang dari jakarta pun sudah datang , dan dia ternyata seorang wanita yang sangat manis, berkulit putih pokonya mantap abis dah di pandangnya , gw pun menyambutnya dengan ramah dan bertanya sama didi
Gw : ko` lo gak bilang temen lo itu perempuan cantik , kalo tau gtu gw dandan dulu untuk menyambutnya ~!!
Didi : alah dasar mata keranjang , ya dah kenalan sanah
Gw : hay,, nama gw  dino ,lo ?
Rina : nama gw rina ?
Gw ,: wah nama yang pas , dengan kemanisan wajah mu
Didi : hahahahahahahahahaha, rayuan kampong lo gak bakalan mampir di hatinya rina din ~
Gw : namanya juga usaha !
Rina : kamu lucu juga yah .
Gw : owh makasih
Didi : sudah sudah sudah , jadi gak kita berangkat ?
 Kita bertigapun berangkat menaiki sebuah angkot, sambil ngobrol – ngobrol di angkot , gwpun memberi penawaran kepada rina untuk istirahat di sebuah warung makan karena rina baru datang dari Jakarta, tapi rina memilih makan di deket situ sajah dan makanan nya beli dari pinggir jalan , yahkatanya sambil ngaso nya di sana sajah kayanya enak , gw dandidi pun stuju dengan tawaran itu,
Gw : emang lo dah pernah ke tempatnya rin? Kok lo tau kalo di sana tempatnya enak untuk ngaso ?
Rina : yah belum sih tapi nebak aja kayanya makan di pinggir situ enak yah daripada di Jakarta !!
Gw : owhhh kirain , berarti lo memang bener yah pintar seperti yang di katakana didi semalam ( memuji)
Rina : ahh didi bisa sajah ( agak malu )
Didi : dino tuh yang bisa sajah merayu wanita
Dino <: hahahahaha,,
            Setelah sampai di situ ci dangkal yaitu tempat tujuan kita itu ,langsung di bukanya plastic berisikan makanan , sambil makan - makan kitapun serasa sudah kenal lama mungkin itu kemistri yang sengaja kita bentuk agar penelitian ini tidak membosankan , kitapun membahas keadaan di situ tersebut sambil bercanda , karena kalau di lihat di sore hari serasa indah tidak angker sama sekali , apa lagi sambil makan – makan , jadi kesan horror itu serasa bohongan , air yang jernih , pepohonan yang hijau ,kaya akan keindahan alam ini sangat enak di pandang , walau terlihat ada beberapa bangunan tua  yang telah di hinggapi dedaunan, itu menjadi pemandangan kelasik  menurut kita sore itu.makan pun selesai langkah pertama yang kita lakukan adalah mencari penduduk setempat dan menanyakan hal kematian yang mungkin benar adanya , di situ yang airnya tenang ini,di kejauhan kearah dalam jalan dari situ terlihat ada gubuk kecil dengan seseorang sedang membelah kayu mungkin kita bisa bertanya kepada bapak – bapak yang ada di sana ,kita pun menghampiri gubuk tersebut ,dan Nampak seorang kakek kakek kurus sedang membelah kayu bakar , dan dia adalah satu satunya penghuni di dalam situ ci dangkal , bisa di katakana kuncen dari situ ini, tentunya kitapun tidak salah orang dong untuk bertanya ,
Gw ; punten pa` tiasa naros ?
Pak tua : erek nanya naon meraneh jang ?
             Didi pun dengan kemahiran mewawancarai mulai menanyakan apa saja yang telah terjadi di situ ini , hingga sejarahnya dari situ ci dngkal ini , dan pada akhinya menanyakan kebenaran mengenai dua orang yang tenggelam di situ ini.sangat mencengangkan pak tua itu menjelaskan tentang kronologis dari tenggelamnya dua orang yang sentar di bicarakan di masyarakat sana , memang benar katanya ada dua orang yang tenggelam di air yang sangat tenang ini . katanya sambil menerangkan kepada kita bahwa ada sepasang sijoli / sepasang kekasih dari luar kota main perahu- perahuan di sini hingga larut sore,
Gw : terus kenapa mereka tenggelam ?
Pak tua : mereka bukan tenggelam ……………………. Melainkan di makan  oleh siluman buaya yang tidak suka dengan tingkah laku  mereka yang keterlaluan di tempat ini.
            Katanya mereka melakukan perbuatan yang tidak seronok  di tempat terlarang ini hingga penunggunya marah , kitapun kaget dengan penjelasan pak tua itu , karena di luar sanah tidak ada yang menceritakan bahwa di sini ada siluman berbentuk buaya yang sangat besar,dan suka memangsa manusia .dan mayat kedua pasangan tersebut tidak pernah di temukan semenjak kejadian tersebut sekitar dua tahun yang lalu,
Memang mengherankan sih , kalau mereka mati tenggelam , kok mayatnya tidak pernah di temukan warga yah, dan airnyapun sangat tenang tidak membahayakan bagi orang yang bisa berenang ,memang katanya dulu tempat ini di buat untuk tempat wisata , karena keindahan dan kekayaan alam yang sangat masih asli , makanya pemerintah daerah menjadikan situ ci dangkal ini sebagai tempat rekreasi dikala liburan tiba, makanya terlihat vila vila yang rusak kerena sepi pengunjung akibat tewasnya dua sijoli itu, . wah rasa penasaran kita pun beralih kepada siluman buaya yang telah memakan korban itu .
Rina : apakah ada korban lain danada orang yang pernah melihat wujud dari siluman itu?( menyelidik )
            Kake tua menjawab memang tidak ada korban lain tapi saya sendiri yang telah melihatnya beberapa kali siluman itu sering menampakan diri di pinggir situ jika malam jum`at kliwon , berarti benar akan ke aslian cerita ini , dan kita bertiga pun memutus kan untuk menginap di rumah pak tua , siapa tau siluman itu malamini akan berkunjung ,, hehehe, becanda , amit- amit dah , .tapi memang didi sangat penasaran dengan wujud siluman buaya tersebut makanya didi ngotot untuk menginap dengan bekal sebuah kamera SLR yang selalu ia bawa kemana mana , ia berharap bisa mengambil fose menarik dari siluman buaya  tersebut.malam pertama di rumah pa tua itupun datang dengan hati yang mulai gelisah kita ber tiga pun mulai saling mendekatkan diri karena rasa takut itu datang dengan tiba – tiba ketika matahari hilang dan di sini tidak ada lampu menyala hanya terlihat di kejauhan lampu –lampu kecil dari kendaraan yangb sedang hilir mudik ,kita pun mengamati apa yang biasa kakek itu lakukan jiga mlam hari , dan ternyata dia hanya tidur di atas jerami sambil komat kamit entah apa yang dia ucapkan yang pasti kami bertiga ragu untuk mengganggu dia , terkejut dengan spontan pak tua itu ngomong ,
Pak tua : kalian harus pergi malamini ,, roh itu dekat
             Itu katanya kami pun bertiga kebingungan ,
Didi : maksudnya aku harus kemana kek?
 Pak tua : kalian akan di ikuti terus roh orang yang di makan siluman  buaya itu !!
All: apa terus harus bagai mana? ,( kaget teriak )
            Ucapnya dia merasakan hal gaib itu mengikuti kita yang jelas membuat kita ber tiga kaget .rina memang perempun yang hebat dia tidak sama sekali terkejut seperti yang aku harapkan yaitu menunggu momen di peluk secara reflek dari rina , tapi wajah ketakutannya memang terlihat jelas dan kayak nya ia menutupi karena ia  mungkin belum begitu merasa dekat dengan gw ,,, rina ber bisik kepada didi,
 Rina : kayanya kita harus pergi dari tempat ini!
Gw : jangan perjalanan lumayan jauh, ini sudah larut malam , bagaimana kalau kita maksa diam dulu satu malam di sini , dan ikut masuk kedalam jadi kita be rempat sama pak tua itu agar mengurang rasa takut kita.
            Kayanya memang pak tua itu memiliki kelebihan ilmu spiritual yang cukup lumayan makanya ia mampu merasakan ada hal yang ganjil malam ini ,didi dengan kameranya mengarah ke semua arah , siapa tau kameranya bisa menangkap sesuatu , gw dan rina mulai merayu pak tua itu agar mengijinkan kita menginap di sini satu malam sajah , lama kelamaan akhirnya kitapun di ijinkan untuk menginap di gubuk tuanya ,
Pak tua : yah sudah kalian masuk sajah , dan  jangan ada yang keluar ! ( menegaskan )
            Kitapun masuk kedalam kamar kecil yang hanya ber Alaskan jerami  itu, wajah tidak tenang terlihat dari raut keriput pak tua itu ,dan dia pun ber cerita,
Pak tua : sebetulnya baru kali ini rasa itu mendekat , dan ini sangat aneh belum bapak rasakan sebelumnya apa kalian memiliki ikatan batin dengan seseorang yang tewas itu ?
Gw : maksudnya apa pak ? saya baru tau hal ini juga kemarin kemarin yah gak mungkin saya tau siapa yang meninggal di danau ini !
Didi : sama pak saya juga tidak sama sekali tau apa yang sebenarnya terjadi!
Rina : apalagi saya pak saya dari jauh , datang ke bantenpun  ini kali ke dua saya !
Pak tua: berarti kalian benar yah tidak tau tentang hal ini , dan saya akan menunjukan sesuatu pada kalian .sesuatu yang aneh dan sangat berbahaya ( serius)
             Tiba – tiba pak tua itupun mengeluarkan sesuatu di dalam lemari tua`nyah. dan lucunya ternyata yang di keluarkanya itu adalah sebuah memori card, yang serentak membuat rina tertawa dan kita pun ikut tertawa , melihatnya , dikira apa gitu yang akan di perlihatkan oleh pak tua itu , yahh memang dia tidak mengerti akan kegunaan memori itu tapi karena menurutnya itu aneh makanya ia simpan , dan memory card berukuran 2 giga itu di ambil  rina, dan pak tua itu ter senyum karena ia kira itu barang berbahaya , semacam bom atau apa lah , tanpa terasa suasana seram pun berubah menjadi lumayan tenang karena pak tua ketakutan dengan barang aneh itu yang di kira semacam bom , kita pun semuanya keluar kamar dan menyalakan api agar tidak terlalu gelap sambil membakar ubi , dan singkong karena lumayan cukup lapar lagi .
Rina : saya mau kencing antar donk,?
Dino : biar saya antar , sambil mencari kayubakar
Didi : awas din jangan macam –macam ia sahabat gw !!
Gw : siap bos !!
            Kitapun ke tempat yang agak gelap , dan rinapun menjauh sedikit dari gw , sambil mencari kayu bakar gw mengawasi rina , hingga akhirnya rina pun kembali sambil membawa sedikit kayu bakar , suasana malampun ber sama kake ituterasa bersahabat sekali , dan didi memulai foto foto untuk dokumentasinya , dari pertama api unggun sampai pak tua dia jadikan bahan fotonya, kitapun berfose ber empat di depan api sambil memakan singkong bakar,kakek itu pun bercerita mengenai sejarah kehidupannya yang di tinggal anak anaknya yang katanya durhaka,dan tidak lagi menghiraukannya , bahkan ada yang menjadi anggota dewan salah satu anak nya itu , dan iapun selama belasan tahun belum pernah ada seorangpun yang mengajak ia pergi keluar , hingga kitapun merasa sedih dengan cerita hidup sang kakek !!
Dan keesokan harinya kita berniat mengajak pak tua itu ke kota dan mencarikan sanak saudaranya siapatau ada salahsatu keluarganya yang masih inget dan mau menampung pak tua malang ini ,setelah kita coba rayu untuk di ajak ikut ke kota ternyata dia tetep tidak mau pergi sama kita, hingga akhirnya kitapun pulang dengan membawa info mengenai keadaan situ walau tidak sampai selesai sampai mengetahui siapa orang yang mati di situ tersebut , tapi mungkin sangat sulit karena menurut beberapa penuturan orang di sekitar perkampungan deket dari situ tersebut , tidak ada seorang pun yang meengenal para korban, setela kita ber tiga antara gw, didi, dan rina , akhirnya kita memutuskan untuk mengakhiri ekspedisi ini  hingga beberapa hari terlewati ,rina pun pulang ke Jakarta, tetapi baru juga dua hari kita berpisah, kita merencanakan untuk kembali bertemu untuk membahas masalah ini di karenakan selama gw di kosan gw merasa ada hal aneh serasa di belakang ada yang mengamati bahkan pernah malam malam sendirian computer gw hidup dengan sendiri dan menunjukan tulisan gw yang belum selesai mengenai meninggalnya sepasang kekasih di situ ci dangkal tersebut, mungkin ke tiga teman gw pun mengalami hal yang sama , makanya mereka menghubungi gw.
Didi : din`akhir akhir ini banyak kejadian aneh yang menimpa gw
Dino: yah sama gw juga di`
Rina: kanyanya ini ada hubungannya dengan situ !!!
            Suasanapun membeku , panas , kaget entah apa lah yang kita rasakan ,
Dino : banyak hal aneh yang terjadi sama gw,jadi begini!!!!!
            Gwpun menceritakan hal apa sajah yang pernah gw alamin semenjak kepergian kita ke situ tersebut, dan merekapun mengalami hal yang sama , bahkan rina pernah katanya di datangin dan bicara sama sosok aneh bahwa kita harus kembali ke tempat tersebut untuk menyelesaikan hal ini, dan kalau tidak kita akan di hantuioleh arwah dari orang yang mati disana, entah bagaimana menyikapi hal ini yang pastinya kita terpaksa harus pergi ke tempat kakek kakek itu lagi guna menyingkirkan gangguan ini, kitapun sengaja berangkat pagi banget untuk ke tempat kakek tua itu, agar tidak kemalaman dan harus menginap,terkejutnya kita ketika sampai di perkampungan tersebut ternyata pak tua yang akan kita pintai pertolongan itu meninggal dunia, entah kenapa yang pastinya ini menjadi awal masalah yang sangat berat bagi kita , dan menurut beberapa penuturan orang yang mengetahui kematian kakek tua , itu menmberi tau bah wa kakek itu sempat ngomong ke salah satu warga bahwa dia menyebut nyebut,, dino dan didi,serta satu barang yang gak jelas, entah itu memori atau misteri ,
 yang serentak membuat kita kehilangan darah , ada apa ini sebenarnya,tapi kita menggaris bawahi perkataan sikake ynang menurut orang – orang adalh misteri itu kayaknya adalah memori card yang pernah dia simpan ,tapi setelah kita tanyakan pada rina karena waktu itu yang menyimpan adah rina , tapi rina mengaku membuangnya yang pastinya di tempat deket rumah si kake , dan setelah penduduk tau bahwa kitalah orang – orang yang di bicarakan si kake menjelang ajalnya merekapun seperti memarahi kita , dan menyalahkan kita akan kematian si kake,karena semenjak pertemuan kita sama si kake pen duduk itu pun merasakan apa yang selama ini kita rasakan ,untuk itu gw , rina dan didi , di paksa untuk mengembalikan situasi ini ke suasana yang biasa, untungnya ada beberapa orang pintar yang siap menemani perjalanan kita ke rumah si kake yang tidak lain adalah anak dari kakek itu sendiri yang merupakan orang pintar di daerah itu,dengan terpaksapun sore hari itupun gw dan teman teman pergi ke dalam rumah si pak tua itu untuk mencari memori card yang mungkin akan menjadi petunjuk bagi kita tentang kematian si kake,sesampainya di tempat si kake kita tidak menemukan apa yang kita cari , azanpun berkumandang menandakan maghrib tiba dan di iringi suara dalam speker mesjit salah seorang dari anak si kake tiba tiba kesurupan ,kita berusaha menenangkan tapi malah kita sendiri yang merasa tidak tenang , dan satu lagi anak si kake mencoba mengobati dengan membacakan mantra mantra yang entah apa artinya , ,ternyata yang masuk yaitu arwah si kake yang seakan akan menyuruh kita untuk tetap di rumah itu bahkan nanti pas malam hari kita harus masuk kedalam hutan untuk mencari di mana kuburan dua korban , setelah beberapa saat diapun sadar kembali dan kita pun langsung menuruti apa kata si kake tadi yaitu mencari kuburan koban,anenhnya , bukannya orang yang mati sekitar dua tahun yang lalu itu di makan buaya jadi jadian , loh ko sekarang ada kuburan nya ?? berarti ada yang gak beres nih gw dan didi pun merasa keheranan , rasa heran pun mengiringi kita di mana kita harus mencari kuburan dari korban yang entah itu benar benar di makan setan buaya apa  di bunuh, itulah kesimpulan sementara yang gw pikirkan , perjalanan semakin jauh ke dalam hutan yang sangat menyeramkan ppohonan besar dan suasana angker menjadi pemandangan yang menyertai kita , pencarian pun di bagi menjadi dua , antara tim anak si kake, dengan team gw didi rina, baru jugabeberapa saat kita berpisah kita beristirahat sejenak sambil berjaga jaga siapa tau ada binatang buas , api unggun pun kembali di nyalakan untuk membantu pencahayaan karena kita menunggu ke dua anak si kake di tempat ini, tiba tiba , dengan serentak kita melihat sekelebat bayangan hitam melintas di belakang kita , dengan di iringi suara angina yang lumayan kencang, kita bertiga semakin merapat karena ketakutan dengan mata siaga ke sana kemari , tiba tiba , kita di kejutkan dengan suara aungan harimau yang begitu sangat dekat dengan kita , kitapun lari terpirit pirit, gw pun lari sekencangnya entah kemana , dangw yakin didi dibelakang dengan rina mengikuti gw ,  setelah berlari cukup jauh dengan mata yang tidak jelas melihat arah jalan ternyata di belakang gw tidak ada seorangpun , intinya gw dan kedua teman gw terpisah , malam itu gw pun berteriak mencari cari didi  dan rina , untungnya terdengar sautan didi di ujung rawa itu gw pun menghampiri didi,
gw : wahh untung lo ada di sini , gila suara apaan yah tadi
didi : rina mana?
Gw : waduh kirain sama lo di <,,,,,
Bingung, takut menyelimuti perasaan gw dan didi . rina , rina ,rina, teriak gw dan didi , tapi hasilnya nihil , tidak ada sautan dari rina , ketika kita mulai merasa kecapen , sambil bersandar di bawah pohon besar terdengar suara teriakan rina begitu keras dari arah rawa, tapi bukan suara memanggil kita , ia terdengar seakan kesakitan sekali , ada apakah dengan rina , kita pun berlari menghampiri suara rina di dekat rawa, yang muncul ternyata bukan rina tapi sosok hitam , entah apa yang pasti makhluk itu membawa tongkat lalu melayangkan tongkat tersebut dengan niat ingin memukul kita , untungnya gw dan didi gesit mengelak dari hajaran tongkat itu , kita pun terus berlari kearah yang mungkin menuju ke perkampungan tetapi rasanyakita semakin jauh dari perkampungn , untungnya kita bertemu dengan anak si kake tetapi, dia seperti kesakitan , kitapun langsung membawa dia ke tempat yang mungkin aman , sambil menanyakan apa yang sebenarnya terjadi , ternyata anak si kake yang satunya telah mati terbunuh makhluk hitam tadi , yang pernah hampir menyambar kita dengan tongkat nya , mendengar penjelasan itu kita pun memutuskan untuk pulang , dan melanjutkan perjalanan besok pagi , tapi apa yang terjadi dangan kita ternyata kita telah ter sasar jauh dari tempat penduduk , anak si kake yang masih hidup itupun menanyakan keberadaan rina , dan dengan  terpatah= patah gw bilang terakhir gw mendengar hanya teriakan dari rina , apakan rina memiliki nasib yang sama dengan anak si  kake yang pertama ,  dan tanpa henti hentinya kembali sosok hitam tadi melayang di atas pohon dan didipun langsung mengambil tangan gw untuk berlari tapi bagai mana dengan anak si kake ini yang sedang cedera dan tidak bisa berjalan , gw dan didipun meraih tangan anak si kake itu untuk di gendong tetapi dia bilang . pergilah sebelum terlambat , jangan hiraukan saya , sosok hitam ituterus mendekat , dan mendekat tapi gw tidak tega kalau harus meninggalkan dia sendirian , mendengar didi berteriak lari, lari lari , gw pun langsung berlari , dan terdengarlah teriakan kesakitan anak si kake yang kedua itu , entah bagai mana makhluk itu memperlakukan nya yangpastinya tanpa rasa cape gw dan didi terus berlari , berlari , kenanapun arahnya , gak jelas , akhirnya  didi terpeleset dan terjatuh ke bawah rawa rawa , berbatu,
Gw : didi didi didi , lo gak knapa – napa ?
            Rupanya kaki didi terpelintir , dan lumayan lukanya agak parah , gw pun menggendong didi sedikit naik ke tempat yang lebih datar,gwpun berbisik pada didi , pokoknya lo harus bertahan , sampai besok pagi mudah mudahan semua ini selesai, kembali gwdan didi beristirahat sambil menunggu pagi yang tersa begitu lama , tanpa sadar gw dan didi mengantuk bahkan sampai tertidur beberapa menit , tetapi , pas gw , membuka mata dengan terkejut gw membangunkan didi , ternyata kita sudah ada di rumah gubuk si kake , siapa sebenarnya yang memindahkan kita , heran sangat gw dan didi tentang kejadian ini dan entah percaya atau tidak , ini memang terjadi sama gw , sulit rasanya di mengerti,
Didi: mengapa kita ada di sini ?        
Sambil berbisik, ke telinga didi , gw pun merasa keheranan bagaimana tadinya kita ada di sini, sudah yang pasti kita jangan tertidur gw bilang ke didi, anginpun berhembus begitu kencang ,pas gw berniat masuk ke dalam gubuk si kake , tanpa sengaja tangan gw , menyentuh barang aneh yang ternyata itu adalah memori card, yang sempet rina buang , yang entah apa isinya , lalu gw ambil , lalu dengan ter gesa gesa dan didi gw gendong masuk ke dalam gubuk si kake karena gw mendengar suara perempuan menangis ,
Didi pun berebah di jerami biasa si kake tidur , tiba tiba didi menggeliat dan ia bilang sama gw , din ada yang mengganjal di punggung gw , mungkin batu , dia meminta gw untuk menyingkirkan batu tersebut , setelah gw buka jerami tempat tidur si kake ternyata yangmengganjal si didi itu ternyata bukan lah batu , tetapi sebuah pelatuk atau apa lah di sebutnya ,itu ternyata pintu , dan terlihat ada cahaya di dalamnya , gwpun langsung memindahkan didi. Dengan terkejut gw bilang
Gw ; di, di bawah lo ada pintu!!!
            Gw pun membuka pintu tersebut dan ternyata jauh dari dugaan , di gubuk sikake ternyata ada rumah mewah , gubuk itu hanyalah penutup agar bangunan mewah iitu tidak di ketahui keberadaan nya . walau keheranan yang sangat sangat , gw berteriak teriak siapa tau ada orang di dalam rumah si kake . tetapi beberapa menit gw sama didi di dalam ruang bawah tanah itu ternyaata tidak ada siapa siapa , gw melihat ada foto keluarga sikake , berikut dengan kedua anaknya yang tewas di hutan , gw pun mulai tenang karena melihat waktu menujukan stengah 3 pagi ,tanpa di sangka sangka ketenangan gw berahir dengan datangnya anak si kake yang ternyata masih hidup itu sambil memakai pakaian hitam , membawa bamboo untuk menikam gw dan didi, apa yang sebenarrnya terjadi kenapa kalian ingin membunuh kita apa salah kita  sama kalian , gw berteriak , tetapi mereka tidak menghiraukan gw, hingga pada akhirnya kayu itupun menancap di tubuh didi , dan setelah itu mengarah kea rah gw , dengan mata buas mereka dan senyum pahit , membabi buta memukulkan kayu itu sama gw , untung gw masih bisa berlari sambil mencari cari , sesuatu untuk sedikitnya melawan mereka , walau akhirnya terjatuh juga gw terkena sabetan bamboo anak si kake . sebelum mereka mengakhiri ajal gw , mereka sambil membicarakan apa yang sebenanrnya terjadi , ternyata mereka yang membunuh kedua pasangan dari Jakarta , juga berikut si kake tua, dia bilang karena mereka terlalu jauh mengenal keluarganya, ,, dan dia bilang sama seperti kalian , dan KAMU yang telah tau ada apa di balik gubuk si kake , . hanya itu yang gw dengar , sambil memejamkan mata gw melirik  kearah si didi yang memang sudah tidak berdaya , mungkin sudah tidak bernyawa lagi , hal itupun mungkin akan terjadi sama gw , tetapi apa yang terjadi , ketika mereka hampir menusukan bamboo itu ke tubuh gw tiba tiba secara tidak sengaja mukzizat datang terhadap gw , yaitu mereka tertimpa lampu mewah hingga menusuk kepala mereka berdua, darah memuncrat melumuri wajah gw , disaat yang bersamaan gw melihat sosok perempuan berambut panjang memakai kain putin dan sosok laki-laki barkain putih pula  tersenyum ramah , dan terus pergi ….
dan akhirnya terungkaplah sudah semua ke rumor di masyarakat tentang pemberhentian pembangunan tempat wisata yang mulai di asingkan karena menimbun tambang emas yang bernilai milyaran yang hendak di tutupi pengelola pembangunan  dari masyarakat ,dan kisah ke matian dua pasang sijoli yang memang di tenggelamkan di  situ tersebut karena mereka adalah seorang peneliti ,sekaligus penulis , yang tidak lain adalah RINA teman didi yang menghilang sekitar dua tahun yang lalu , yang di bunuh oleh kakek tua dan anak anaknya atas perintah dari pemborong pembangunan situ tersebut, yang terungkap setelah gw membuka isi file di dalam memori card , yang berisikan rekaman documenter rina dan pasangan nya , menjelang kematiannya , di situ , tersebut,dan juga file berisi cerita rina yang belum terselesaikan yang sama persis dengan apa yang gw tuliskan sekarang , inilah ending dari cerita perjuangan rina mencari kebenaran dari pembangunan situ. SELESAI

batik

Anak itu melamun dengan kepala botaknya ketika suara yang lantang kini memaki dirinya di hadapan teman-teman yang yainnya di lapangan sekolah yang lumayan cukup luas.
"Hay, teman mau tau ada tukang batik nysar di sekolah," tunjuk Rendi dengan tatapan tajam bibir yang nyeroscos menyakiti hati anak itu, tapi makian itu kurang begitu di gubris oleh anak botak itu, kini kepala botaknya menjadi lampu penerang bagi hatinya yang sedang melonjak-lonjak ingin memberi rangsangan pada tangannya untuk memukul Rendi yang tidak henti-hentinya memaki dirinya yang kini memang berjualan batik di dalam sekolah, anak itu mengangkat plastik berisi batiknya lalu membawanya masuk ke dalam kelas dengan langkah yang lumayan melemah. ketika anak itu berjalan menuju kelas yang lumayan cukup jauh dari lapangn penuh makian itu, lalau anak itu berpapasan dengan seorang guru, yang tanpa diduga langsung mengerutkan matanya ketika melihat anak itu membawa plastik besar berisikan batik itu, anak itu semakin ketakutan, pikiranya ke mana-mana mungkin ia merasa bahwa dirinya memang  salah dengan ke adannya sekarang.

gelar kini membingungkan

  1. Setelah anak itu tersadar bahwa dirinya adalah sang juara kini ia malah seperti kebingungan dengan apa yang ia alamin mungkin karena awalnya ia tidak pernah berharap gelar Kapten sepak bola untuk perwakilan Nasional dari SD kampungnya. bisa ia sandang, tapi kini berkat kemampuannya provinsi mempercayai kemampuan anak kampung itu yang kontan membuat ia melamun dan syok yang cukup lumaian. orang tuanya kini mulai membanggakan diriya, malahan sekolah yang ia wakili kini memberikan penghargaan yang tak terkira padanya, semua orang memujanya kini, tapi ia malah semakin bingung  dengan keadaan seperti ini.

Rabu, 20 Juni 2012

lamunan 1

Kini sinar itu mulai terasa, di pagi ini aku mulai sadar bahwa yang aku lamunkan semalam bukan lah pekerjaan yang menumpuk dan belum terselesaikan, melainkan rasa rindu untuk ibu dan ayah yang sampai saat ini belum memastikan keadaanku, ini adalah konsekwensi dari apa yang aku sikapi saat ini, aku memilih mengasingkan diri terlebih dahulu karena aku masih merasa belum siap untuk menandingi anak-anak dari sahabat kedua orang tuaku yang selalu dibandingkan dengan keadaanku saat ini, aku masih melamun dengan kesendirian ini membayangkan kurusnya badan mamah dan bapak karena tingkahku sebelas tahun silam. besok semuanya akan ku bawa pulang dengan pikirku akan menambah beban yang selama ini menggerogoti tubuh mamah dan bapak.

mimpi

Serpihan di sisa perjuangan
 Kini tercecer seperti kurang arah
 Kini aku harus menyambung kembali
 Bagaimana jalan-jalan yang sempat aku tuju mulai pudar
 Bukan karena aku rapuh 
Tetapi karena masih tersisa beras energi yang kini memporak-porandakan jalan ku
 Jangan menyerah
 Karna ke goyahan kan memudarkan semua yang saat ini aku anggap lurus.

Senin, 18 Juni 2012

jalan

Diatas pucuk pohon aku berdiri memandangi hamparan luas dunia ini, beberapa ekor hewan sedang beraktivitas dengan sikapnya, mereka sangat mengerti apa tujuannya hidup dan seakan selalu terima apa yang di takdirkan penciptanya padanya, Kambing itu berontak tetapi bukan karena ia enggan di sembelih, aku bergesr ke arah lain. Ayam itu juga sedang mengepakan tangannya karena akan di sembelih juga, aku sangat ke heranan dengan semua itu, dan aku coba terbang bergegas menuruni pucuk ini mendekati salah satu hewan yang sebenarnya ikhlas itu, setelah tepat berada di hadapan kambingyang sedang berontak aku segera duduk di dekatnya, ia menatapku dengan tajam lalu berkata.
"Hay saya kasihan dengan mahkluk itu!" hanya itu yang sikambing ungkapkan pada saya. Lalu aku segera ke si ayam yang sedang mengalami nasib yang sama lalu si ayam berkata.
"Hay saya juga kasihan dengan makluk ini!'' bulu aku segera merinding mendengar perkataan mereka yang selalu kasihan pada manusia yang hendak menyembelihnya dan memakannya. aku segera naik lagi ke atas pohon sambil bergumam.
"Untung aku ini seekor belalang kecil, kalau aku hewan yang besar pasti aku juga akan merasa kasihan dengan manusia yang tamak dan serakah, emhhhhh Cape dwehhh!" geplak... jidat ku ku tampar sendiri.

penawar racun

 "Jangan," teriak si hitam.
"Mengapa aku ingin terjun ke air itu!"
        Si botak memaksa untuk berenang walau tarikan tangan sihitam sempat beberapa kali menghalangi loncatanya, tangan si hitam meraih baju si botak dengan gelisahnya, si botak menoleh ke arah si hitam yang saat ini membuat kesal dirinya, ia mengayunkan tangannya beberapa kali memukuli tangan si hitam yang masih terkunci di kerah baju si botak. kini mereka berdua saling pandang dengan ganasnya  perbedaan, antara kasihsayang seorang sahabat dengan kebencian yang mendalam karena masih belum mengerti mengapa si hitam menghalangi loncatannya. mereka berdua mulai berdirkusi tanpa suara dan hanya batinnyalah yang saling membentak.
"Sudah aku bilang lepaskan tanganku!," itu adalah kata-kata terahir si botak sebelum ia menjatuhkan tubuhnya ke air itu, setelah itu tubuhnya terbang menimpa air itu, si hitam berteriak dengan kerasnya mengiringi kepergian si botak ke air itu, kini si hitan semakin melamun sangat keras, sepertinya ada sesal yang menjalar di dadanya, si hitam bergegas membungkukan badannya yang sedang tegak berdiri, matanya mencari-cari apakan si botak selamat dari air itu. si hitam mulai gelisah karena sahabatnya si botak tidak muncul kembali kepermukaan.

OBAT DIRI

mungkin ini adalah cara saya bagaimana mengobati diri saya ketika merasa kesulitan menyelesaikan suatu masalah yang sedang saya jalani, banyak permasalahan yang sebetulnya sangat mudah di selesaikan di dalam hidup ini, "yah misalnya apa?" menyemangati diri adalah salah satu maslah yang sering saya jumpai, dengan kata inti kurang percaya diri, yang pernah saya lakukan untuk menaklukan penyakit itu adalah dengan melawan perasaan itu sendiri sehingga kita akan terlihat lebih hina dari apa yang kita bayanglangkan sesebelumnya, biarlah semuanya itu terjadi jalani dengan tulus, sabar, dan dengan sendirinya kebiasaan yang seringkita lakukan untuk membuat harga diri kita hilang itu akan berubah menjadi penguat rasa percaya diri kita untuk lebih memahami sesungguhnya diri kita ini, dan terima saja ketika orang berkata apa saja yang sipatnya memcaci atau apalah! kita hanya perlu menjawab, saya akan terus sepeti ini karena bagi saya ini adalah langkah perubahan saya yang belum kau mengerti. yang jelas arahkan perubahan itu ke arah yang baik, bertahan dengan semua yang membuat kita runtuh, karena terjatuh adalah satu-satunya pengingat ketika kita terbang.