Rabu, 08 Januari 2014
Jawab?
Wajahnya muram menunduk lesu, memerhatikan setiap lngkah makhluk hitam kecil, anginpun datang tanpa permisi apa lagi mengetuk, terus membelai mesra seluruh tubuh kebekuannya dibawah pohon.
Pohon yang aneh. Tanpa nama, atau memang belum banyak manusia kenal akan namanya. Aneh memang. Begitu semua orang menyebut pohon itu. Sudah kita lupakan soal pohon itu, soalnya kita tak sedang membahas pohon yang aneh itu, walau memang sedikit ada rasa kepenasaranan mengenai pohon itu. Tak apalah. Kita tak begitu wajib juga membahasnya, toh IPK gak akan terpengaruhi karna ke hafalan kita tentang pohon itu.
Nah si tokoh yang kelelahan tadi memanggil saya kembali untuk segera menuliskan segera ceritanya lagi. Ia rasa Ia yang lebih bermanfaat ketimbang memikirkan hal yang belum pasti. Wajahnya mulai hijrah tampang, mulai ada senyuman manis di bibirnya, entah karna apa laki-laki berjanggut panjang itu lebih memfokuskan pandangannya pada suatu cahaya, cahaya yang sangat terang menerangi kegundahan hatinya yang ia pikir ia pun tak faham akan bentuk yang itu. Janggutnya yang panjang membawanya menjadi orang berpengaruh di sebuah perguruan tinggi, gaya bicaranya yang meyakinkan menjadi penghilang keraguan bagi setiap manusia yang berkomunikasi dengan Ia, sejarah memang singkat, akhirnya ia banyak mengecewakan banyak orang di sekitarnya termasuk saya. Jabatannya yang amat tinggi ternyata tak mampu mrnjawab pertanyaan yang sederhana dari Mahasiswanya, mengenai beberapa tindakannya yang di nilai merugikan perguruan. Pertanyaannya mudah. Mahasiswa tidak berharap kapan Itu akan di pindah untuk di isi hal yang lebih bermanfaat. Atau cara pengolahan Itu untuk lebih manfaat lagi. Hanya bertanya Nama!. " Apa nama pohon itu pak?? ". Sejuta persen diam itu dekan. ERHA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar