Rabu, 29 Januari 2014

Puisi pertemuan air

Masih tentang hujaman butiran-butiran air hujan Tanah tapi ikhlas. Biar kadang hujamannya tak berhenti begitu saja Tanah tapi ikhlas. Senja hendak meninggalkan waktunya, pohon, buah, akar, krikil, batu, masih memerhatikan butitan datang satu demi satu bergantian dengan cepat, menembus tanah, membentur dirinya terkadang. Mereka masih IKHLAS. Bahkan bergantian saling mencari, rasa rindu sang butiran semakin menjadi, rasa rindu sang butiran semakin menjadi. Dari akar butiran itu menuju satu titik. Dari daun butiran itu lunglai menuju tempat yang sama. Dari kerikil mereka menggeliat lalu menembus batas-batas lapisan gelisah. Perjalanan mereka sangat cepat tertata, walau seperti tak memiliki pikiran, tapi ada yang memikitkan Sang Maha pikir. Maka berkumpullah ia. ERHA "Banjir 2014"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar